Senin, 01 Februari 2010

MODEL OF TEACHING


BEGINNING THE INQUIRY


MENCARI KOMUNITAS PELAJAR YANG AHLI

Pendidikan secara berkesinambungan membangun gagasan-gagasan dan emosi (pikiran dan perasaan). Siswa yang datang ke sekolah diisi dengan pengalaman-pengalaman yang disimpan dalam ingatan mereka, termasuk juga pola-pola kompleks dari prilaku untuk mendewasakan mereka.
Kita mencoba untuk mengamati dan menemukan pelajaran untuk mempersiapkan mereka untuk hidup sekarang dan masa yang akan datang. Untuk proses pembelajaran yang baik, kita harus dapat menghubungkan gagasan dan emosi serta lingkungan yang selalu berobah materi.
Model pembelajaran adalah produk dari para guru yang digunakan untuk pembelajaran siswa.  Jangan pernah lakukan pembelajaran hanya cukup dengan seni dan penyampaian kesimpulan pengetahuan saja dan menggunakan model-model pembelajaran menurut terkaan-terkaan menurut pikiran kita.
Pada buku ini diperkenalkan model-model pembelajaran yang memiliki landasan-landasan teori dan telah di teliti melalui riset tentang penerapannya. Kita sebagai para pendidik dapat meneliti dan memilih salah satu atau beberapa model untuk digunakan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi, karakteristik siswa dan sarana dan prasarana yang tersedia.

Model Belajar

Model-model tentang mengajar sebenarnya adalah merupakan model belajar, ketika kita membantu para siswa memperoleh informasi, gagasan-gagasan, ketrampilan-ketrampilan, nilai-nilai, cara pikir dan juga  tentang diri sendiri.
Kita sebagai guru adalah juga mengajarkan mereka bagaimana cara belajar. Sebenaranya dalam pembelajaran adalah bagai mana meningkatkan kemapuan siswa. Dengan kemampuan tersebut siswa akan lebih mudah dan efektif menguasai proses-proses pelajaran, dengan demikian siswa akan mudah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dbutuhkan pada saat sekarang dan masa yang akan datang. Ketrampilan yang mereka memperoleh dan karena mereka sudah menguasai proses-proses pelajaran.
Bagaimana pengajaran diselenggarakan (model dan strategi) mempunyai dampak yang sangat besar dalam meningkatkan kemampuan diri siswa. Para guru sukses bukan sekedar presenters yang menarik dan karismatik. Guru harus dapat melibatkan siswa dalam proses pengajaran (pembelajaran), sebagai contoh ; seorang guru memberi kuliah/ceramah yang intinya memberikan informasi dan pengetahuan, tetapi juga harus dapat mengajari siswa bagaimana menggali informasi dan pengetahuan dari pepbicaraan-pembicaraan yang disampaikan. Pelajar-pelajar kreatif menarik informasi, gagasan-gagasan, dan kebijaksanaan dari materi yang disamoaikan oleh para guru dan dicerna secara  secara efektif. Jadi; Dengan demikian, peran yang utama di dalam mengajar untuk menciptakan pelajar-pelajar yang tangguh.
Pada prisipnya, sekolah adalah mengajari siswa bagaimana cara belajar. Jadi dengan demikian pengajaran akan lebih efektif. Kita menilai pengaruh berbagai model-model pembelajaran tidak hanya untuk mengetahui sejauh mana baiknya untuk mencapai tujuan khusus (spscific objectives) seperti ; self-esteem (percaya diri), social skill, penyesuaian diri, ideas dam kreativity, tetapi juga sejauh mana dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa (ability to learn) yang merupakan fundamental purpose (tujuan pokok).

Tanggapan yang cepat untuk berubah dalam pembelajaran.
Banyak orang yang heran melihat kemampuan seorang guru mengakeselerasikan belajar siswa. Sebagai contoh seorang guru di suatu sekolah di daerah Iowa. Mereka memusatkan kemampuan menulis siswa dengan menggunakan Model Pengajaran induktif (Bab. 8). Dengan menerapkan model tersebut mereka mampu membantu dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menulis karangan yang diterbitkan.
Suatu kelompok guru sekolah menengah di Israil, yang dipimpin oleh Shlomo Sharan dan Hana Shachar (1988) memperlihatkan ekselerasi/percepatan belajar siswa melalui grob Investigation model (Bab 6) “A Complex form of Cooperative Learning”
Dari contoh diatas terlihat perbedaan antara hasil belajar dengan menggunakan model tersebut diatas dengan model biasa. Begitu juga model-model lainnya dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Dengan melakukan riset atau penelitian kita dapat mengetahui model pembelajaran yan efektif untuk meningkatkan kemapuan siswa secara optimal. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan materi, karakteristik siswa dan juga sarana dan prasaramn yang tersedia.

Merancang sekolah di mana semua orang dapat belajar
Gambaran sebuah sekolah, dimana variasi model pembelajaran tidak hanya untuk memenuhi tuntutan tujuan kurikulum (belajar membaca, berhitung, pemahaman sistem matematika, memahami literatur, pengetahuan, dunia sosial, seni dan atletik) tetapi juga untuk membantu siswa untuk meningkatkan dan memanfaatkan kemampuan mereka dalam belajar. Suatu materi pelajaran bukan hanya sekedar pengetahuan dan keahlian saja, tetapi juga merupakan kemampuan untuk menerapkan dalam melaksanakan tugas-tugas masa depan dan juga sebagai program dari study dari themself (kepribadian).
Di sekolah kami, para siswa memperoleh bidang studi learning strategies (strategi belajar). Karena para guru yang menggunakan strategi mengajar menggunakan mereka, jadi mereka juga harus mengenal strategi yang digunakan, seperti ;
  •                   bagaimana mengingat informasi (Memorizing information)
  •                   bagaimana caranya menguasai konsep (They learn how to attain concepts) 
  •                   bagaimana cara menemukan ilmu dan pengetahuan (How to invent them) 
  •                   belajar membangun hipotesis teori-teori dengan menggunakan pengetahuan  ntuk     mengujinya.
  •                bagaimana cara menyerap dan menjabarkan informasi dan ide dari ceramah-ceramah dan presntasi-presentasi.
  •                 bagaimana mempelajari isu-isu sosial
  •                   bagaimana menaganalisis nilai sosial mereka sendiri. 
Para siswa kami juga belajar;
1.      Mengambil manfaat dari pelatihan-pelatihan penjaskes, matematika dan  sosial skill (Chapter 19-21)
2.      Mereka mengetahui bagaimana cara menulis pemecahan masalah (problem solving) mereka yang lebih kreatif dan mudah diikuti (Chapter 12)
3.      Bagian yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana mengetahui dan merencanakan study mereka (personal study) (Chapter 16)
4.      Mereka juga belajar bagaimana caranya bekerja sama dengan yang lain (cooperative progran of inquiry) (Chapter 3)
Dengan demikian para siswa mampu menghadapi tantangan dan masalah serta bergembira untuk belajar. Kemungkinan model-model ini dapat dikembangkan dengan variasi dan cara yang disesuaikan dengan berbagai goals of education.
Ketika kita mempelajari bagian II. The Social Family of Models,  terdapat 5 episode mengajar-belajar untuk pengembagan belajar bersama atau belajar berkelompok (learning communities) yang dilaksanakan sepanjang tahun untuk mendidikan kepribadian mereka (themselves)
Sekolah dan kelas merupakan masyarakat para siswa, mereka bersama-sama menjelajah dunia (explore the world) dan belajar bagaimana mengarungi hidup dengan penuh produktive dan kreativitas.
Kita mempunyai harapan yang tinggi pada tiap unit terkecil dari masyarakat kita. Kita mengharapkan mereka sangat terpelajar, mereka dapat membaca dan memenuhi kebutuhan mereka, mereka dapat menulis dengan terampil dan menarik. Kita mengharapkan mereka dapat memahami dunia sosial mereka, mengarah pada kehidupan yang lebih baik, mengembangkan martabat dan harga diri, perasaan dan kemampuan untuk dapat meningkatkan mutu kehidupan pribadi yang lebih tinggi.  
Cita-cita ini merupakan pusat dari study pengajaran dan panduan untuk penelitian yang mengarah pada model of teaching yang akan menjadi alat untuk belajar siswa dan simulasi untuk inquiry Dapatkah kita mendesain mendesain sebuah sekolah dan kelas yang kita harapkan?, ya, kita bisa lakukan.
Dapatkah melakukannya dengan menggunakan pengembangan strategi dan formula pembelajaran? Tidak  ada yang tidak bisa.
Apakah kita harus mempelajari tanggapan siswa dan terus menyesuaikan cara mengajar kita dengan cara belajar mereka ?. ya! kita kerjakan.

MODELS OF TEACHING AND LEARNING

Inti dari proses pengajaran adalah pengaturan lingkungan-lingkungan di mana para siswa dapat saling berhubungan dan studi bagaimana caranya belajar (Dewey, 1916). Suatu model tentang pengajaran adalah suatu uraian suatu lingkungan pelajaran. Uraian-uraian mempunyai banyak kegunaan, berkisar antara merencanakan kurikulum, kursus, unit-unit, dan pelajaran untuk merancang buku bahan-bahan pembelajara dan buku catatan, memprogram multimedia, dan komputer membantu pelajaran terprogram. Karena model-model menyediakan sarana pelajaran kepada siswa, mereka dengan uniknya disesuaikan untuk pengembangan dari program-program untuk para siswa .
Dalam buku ini dikemukakan 25 model pembelajaran dalam pendidikan di sekolah. Yang mana model tersebut dapat memenuhi berbagai tujuan dari pendidikan. Model tersebut mempunyai dasar teoritis sebagai dasar pemikiran untuk menjelaskan tujuan dan sasaran masing-masing model. Model-model tersebut memiliki sejarah perjalan yang panjang dan telah di terliti serfta diuji dalam praktek pembelajaran. Model tersebut dapat disesuaikan dengan cara belajar siswa, tujuan pendidikan, sarana dan prasarana yang tersedia.
Secara garis besar model pembelajaran ini di kelompokkan menjadi empat rumpun, yaitu ;
1.            The Social Models (Model-Model Sosial)
2.            The Information processing Models (Model-Model Pengolahan Informasi)
3.            The personal Models (Model-Model Personal)
4.            The Behavior System Models (Model-Model Sistem Tingkah Laku)

Bagian terakhir dari buku ini dibahas tentang sentetis atau penerapaan dari model-model yang ada.

KELOMPOK MODEL INTERAKSI SOSIAL : Membangun komunitas belajar
Model social ini membangun sikap kerja sama yang positif dalam belajar, sangat utama dalam manajemen kelas, yaitu membina hubungan yang kerja sama dalam kelas.





Tabel 1. The Social Models

Models
Pengembang

Kemitraan dalam Belajar
1.Kebebasan yang positif


  2. Pencarian terstruktur

David Johnson, Roger Johnson
Margarita Calderon, Elizabeth Cohen
Robert Slavin (Aronson)
Group Investigation
Penyelidikan berkelompok
John Dewey, Herbert Thelen
(Shlomo Sharan) ,
(Bruce Joyce)
Role Playing
Pemainan Peran dalam interaksi sosial
Fannie Shaftel

Jurisprudential inquiry
Pencarian isu-isu trend dalam masyarakat
Donald Oliver
James Shaver


     
KELOMPOK MODEL PEMROSESAN INFORMASI

Model ini menekankan pada bagaimana transformasi informasi untuk bisa dipahami, pengorganisasian data, menemukan masalah dan penyelesaiannya, pengembangan konsep-konsep bahasa .

Tabel 2. Model Pemrosesan Informasi
Models
Pengembang
Inductive Thingking
(classification oriented) (Chapter 8)
Hida Taba
(Bruce Joyce)
Concept Attainment
(Chapter 9)

Jerome Brunner, (Fred Lighthall) , (Tennyson), (Cocchiarella), (Bruce Joyce)
Scientific Inquiry(Chapter 10)
Joseph Schwab
Inquiry Training(Chapter 10)
Richard Suchman,
(Howard Jones)
Mnomonics
(memory Asits)
(Chapter 11)
Michael Pressley,
Joel Levin
Richard Anderson
Synectics(Chapter 12)
Bill Gordon
Advance Organizer
(Chapter 13)
David Ausubel,
(Lawton and Wanska)
Developing Intellect (Chapter 14)
Kohlberg, Piaget, Sigel, Sullivan

KELOMPOK MODEL PRIBADI

Bagian Pertama dari buku Model of Teaching ini merupakan pengantar. Kelompok ini mengembangkan kepribadian siswa yang unik, memahami diri sendiri, sikap tanggung jawab untuk kepentingan masa depan siswa sendiri.

Tabel 3. Model Pengembangan Personal

                              Models
Pengembang
 Nondirective Teaching (Chapter 16)
Mengarahkan siswa berperan membantu diri sendiri
Carl Rogers

Enhancing  self-esteem (Chapter 18)
Menanamkan rasa percaya diri
Abraham Maslow
(Bruce Joyce)

THE BEHAVIORAL SYSTEMS FAMILY (Kelompok System Tingkah Laku)

Model Pembelajaran yang berhubungan dengan perkembangan tingkah laku siswa. 

Tabel 4. Model system Tingkah laku.
Models
Pengembang
Mastery Learning (Chapter 19)
Benjamin Bloom, James Block
Direct Instruction (Chapter 20)
Tom Good, Jore Brophy,
Carl Gereiter, Ziggy Engleman,
 Wes Becker
Simulation (Chapter 21)
Carl Smith, Mary Smith
Social Learning
Albert bandura, Carl Thoresen
Wes Backer,
Programmed Schedule  (Chapter 19)
(Task Performance reinforcement )
B. F. Skinner

KOMENTAR DAN KESIMPULAN
Bagian pertama dari buku Model of Teaching ini merupakan pengantar dari buku yang terdiri dua Bab, yang menjelaskan secara garis besar tentang macam-macam model pembelajaran yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi, karakteristik siswa dan sarana dan prasarana yang tersedia. Model pembelajan disesuaikann dengan bagaimana siswa belajar.
Banyak Model of Teaching yang dapat di aplikasikan dalam implementasi kurikulum atau penyampaian atu juga untuk pencapaian tujuan dari pendidika. Pada buku Joyce dan kawan-kawan mencoba menyusun berbagai model pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik siswa.
            Joyce dan kawan-kawan membagi model pembelajaran menjadi 4 bagaian secara garis besar, yaitu ;
1.      The Social Family model (Kelompok Model-model Sosial)
2.      The Information processing Family (Kelompok Pengolahan Informasi)
3.      The personal Family (Kelompok Personal)
4.      The Behavior System Family (Kelompok Sistem Tingkah Laku)
Penerapan model pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa dan sarana dan prasarana yang tersedia. Untuk pengembangan model yang sesuai dengan kelas atau prakteknya harus dilakukan penelian atau riset terhadap efektifitas masing-masing model tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Joyce, Bruce R. et. Al. (2000). Model of Teaching, Sixth Edition. Needham Heights: Allyn and Bacon

Sumardi. (1973). Metodologi Pengajaran. SPGLB Yokyakarta.
Hermiati, Ine. (2005). Proses Pembelajaran ”Cooperative Learning”. [online]. Tersedia: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0405/18/1103.htm  [02 Mei 2007]

Yuniawati. R. Popy. (2005). Mengajar (menyenangi) matematika. [online]. Tersedia: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/032006/27/ teropong/lainnya05.htm

Morrison, Terrence. (tt). Actionable learning,  Handbook for Capacity Building Through Case Based Learning. [online]. Tersedia: http://www.gtzsfdm .or.id/documents/cap_bld/reports/working_papers/bibli/Terrance_Morrison.pdf [02 Mei 2007]

Tidak ada komentar: